Minggu, 10 Maret 2013

Ringkasan hasil diskusi kelompok 2



Tujuan akhir dan tujuan intermedier itu sangat berkaitan. melalui tujuan intermedier maka tujuan umum akan mudah untuk tercapai. sebagai contoh: Seorang guru memiliki tujuan umum agar murid-muridnya untuk mampu membaca puisi yang benar. nah, guru harus memiliki tujuan-tujuan khusus bagaimana murid-muridnya dapat menguasai cara baca puisi dengan mudah yaitu mampu melafalkan puisi dengan benar, kemudian mampu mengekspesikan dengan mimik muka yang tepat dalam menghayati sebuah puisi dan lain-lain. jika tujuan-tujuan yang spesik tersebut dapat tercapai, maka akan mengantarkan pada tujuan umum yaitu mampu membaca puisi dengan baik.
Hubungan antara tujuan akhir dan tujuan intermedier tentu saja memiliki hubungan yang erat dengan tujuan pengajaran yang dilakukan oleh guru. Tujuan pengajaran yang dimiliki oleh guru haruslah sesuai dan sejalan dengan tujuan akhir dan tujuan intermedier yang telah ditetapkan secara universal. jika tujuan pengajaran guru tidak sesuai, itu artinya jalan menuju tercapainya tujuan akhir akan terhambat dan tidak tercapai. jadi, tercapainya tujuan pengajaran akan menjadi awal tercapainya tujuan akhir dan tujuan intermedier. mengenai hal apa yang harus disiapkan sebagai calon guru, tentunya kita harus memahami dulu tujuan pendidikan dan tujuan pengajaran itu sendiri. jika kita telah paham tentunya kita memiliki arah yang jelas dalam memberikan pelajaran dan kita dapat menanamkan nilai-nilai kepada siswa dengan pemberian pengalaman, mungkin bisa melalui model pembelajaran.
          konsepsi pendidikan tersebut pada hakikatnya sama karena sebenarnya tujuan kehidupan manusia adalah seputar konsep tersebut. tujuan dalam agama saya rasa juga menjadi dasar terbentuknya tujuan dalam pendidikan karena seperti yang anda tahu bahwa tujuan akhir pendidikan merupakan landasan filosofis yang berasal dari pemikiran-pemikiran terdahulu. saya rasa konsep tersebut tidak hanya ada pada agama Islam saja, semua agama saya yakin juga mengenal konsep tersebut.
kedua, mengenai hal tersebut saya tidak yakin jika konsep tujuan pendidikan berasal dari buku yang anda baca. kami rasa lebit tepatnya konsepsi tersebut berasal dari pemikiran-pemikira terdahulu yang mungkin tidak hanya berasal dari agama Islam saja. karena sebenarnya konsep tersebut merupakan konsep tujuan secara global.
-manusia pembangunan merupakan manusia yang dapat mengaktualisasikan potensi yang ada di dalam dirinya, mempunyai inisiatif, dan dapat memecahkan bermacam persoalan yang terjadi. kita dapat menyimpulkan bahwa setiap pembangunan tidak hanya berurusan dengan produksi atau distribusi barang-barang material, non material juga dapat dikatakan sebagai pembangunan.
-manusia pancasilais adalah manusia yang memiliki pandangan hidupbyang diyakini, manusia pancasilais memandang bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Manusia pancasilais mengamalkan keseluruhan sila yang terdapat dalam pancasila seperti memiliki agama, mengakui persamaan derajat, memiliki solidaritas dan rasa cinta terhadap tanah air, mengakui bahwa setiap manusia nempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban, dan manusia yang bersikap adil terhadap sesama. Itulah yang dinamakan manusia pancasilais.
Jadi, pantas saja apabila tujuan pendidikan nasional ingin membentuk semua orang menjadi manusia yang pancasilais dan manusia-manusia pembangunan. Tetapi kenyataan di lapangan hal itu sulit sekali terjadi.
- manusia pembangunan adalah manusia yang memiliki ciri-ciri manusia yang telah disampaikan di atas.
- manusia pancasila adalah manusia yang bisa menghayati dan mengamalkan sila-sila pancasila.
jika dilihat dari ciri-ciri manusia pembangunan dan sila-sila pancasila, secara umum sama saja. inti dari keduanya adalah manusia yang mampu menempatkan dirinya menjadi rekan sesama manusia (sosial) sekaligus menjadi hamba Tuhan pada saat yang bersamaan. jika kedua hal tersebut ada pada diri seseorang secara utuh, bisa dikatakan orang tersebut merupakan manusia pembangunan dan pancasilais, itu artinya pendidikan baik formal maupun yang diajarkan oleh lingkungan bisa dikatakan berhasil.
Sebagai calon pendidik selain mengajar kita berkewajiban membentuk anak didik kita nanti menjadi manusia pancasilais dan manusia-manusia pembangunan, tetapi sebelum hal itu kita lakukan marilah kita terapkan terlebih dahulu kepada diri kita masing-masing.
Jika kita berbicara tentang cara mencapai tujuan akhir maupun tujuan intermedier, tentunya tidak lepas dengan norma, dimana norma di sini adalah kurikulum.
kurikulumlah yang sampai saat ini menjadi "hambatan" dalam pencapaian tujuan.
Seperti yang kita ketahui, kurikulum di Indonesia sangatlah sering "berevolusi".
Kurikulum memang menjadi salah satu penghambat dalam pencapaian tujuan karena seringnya terjadi perubahan, belum maksimal kurikulum yang satu sudah dirancang kurikulum yang lain. namun, tidak etis rasanya jika kita menyalahkan si kurikulum. pemerintah merubah kurikulum tentunya melalui pertimbangan yang matang. kurikulum diubah agar bangsa ini tidak tertinggal oleh bangsa luar. dan tentunya untuk memperbaharui kekurangan pada kurikulum terdahulu.
hambatan yang sering terjadi justru pada proses belajar mengajar yang kurang baik. contohnya guru yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya, yang bisanya hanya memberikan tugas dan menilai hanya sembarangan saja. jangankan tujuan akhir dan intermedier, tujuan pembelajaran saja sulit untuk tercapai.
Untuk solusinya, jadilah guru yang profesional dalam pengajar jangan sampai mengabaikan tujuan dari pengajaran itu sendiri. jika guru bisa profesional dan terus menambah wawasan, kurikulum seperti apapun akan bisa diterapkan di dalam proses belajar mengajar. jika guru dapat menguasai kelas dan mampu memotivasi siswa dengan baik melalui model pembelajaran yang menarik, siswa seperti apapun akan mudah dihadapi. jika sudah begitu, tujuan pendidikanpun senantiasa perlahan akan mulai tercapai.
Ujian Nasional merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah dengan harapan mengetahui tingkat pemahaman siswa guna pencapaian tujuan pendidikan nasional. Namun tidak dipungkiri bahwa tingkat kecurangan masih besar. Bukan dari pihak siswanya namun terkadang dari pihak sekolah tempat belajar, karena takut malu bersaing dengan sekolah lain, serta faktor-faktor lain yang menyertainya. Jadi dengan dilaksanakan ujian nasional atau tidak sekalipun tidak dapat mengukur apakah tujuan pendidikan nasional tercapai.
Tidak sepenuhnya tujuan akhir tersebut tercapai, alasannya masih banyak siswa yang tidak mengaplikasikan apa yang mereka dapat dari pengajaran ke dalam dunia nyata(pengaplikasiannya) hal ini menurut saya salah satu alasan penguat tujuan akhir yang belum tercapai sepenuhnya.
Hal yang menyebabkan itu terjadi ada berbagai faktor, salah satunya adalah fasilitas yang tidak memadai terutama untuk mereka yang berada jauh dari pusat kota dan tidak tersentuh oleh fasilitas yang seharusnya mereka dapat, ditambah lagi sumber daya dalam hal ini tenaga pengajar yang tidak optimal dalam memberikan informasi atau pengajaran terhadap siswanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar