Tujuan akhir dan tujuan intermedier itu sangat berkaitan.
melalui tujuan intermedier maka tujuan umum akan mudah untuk tercapai. sebagai
contoh: Seorang guru memiliki tujuan umum agar murid-muridnya untuk mampu
membaca puisi yang benar. nah, guru harus memiliki tujuan-tujuan khusus
bagaimana murid-muridnya dapat menguasai cara baca puisi dengan mudah yaitu
mampu melafalkan puisi dengan benar, kemudian mampu mengekspesikan dengan mimik
muka yang tepat dalam menghayati sebuah puisi dan lain-lain. jika tujuan-tujuan
yang spesik tersebut dapat tercapai, maka akan mengantarkan pada tujuan umum
yaitu mampu membaca puisi dengan baik.
Hubungan antara tujuan akhir dan tujuan intermedier tentu
saja memiliki hubungan yang erat dengan tujuan pengajaran yang dilakukan oleh
guru. Tujuan pengajaran yang dimiliki oleh guru haruslah sesuai dan sejalan
dengan tujuan akhir dan tujuan intermedier yang telah ditetapkan secara
universal. jika tujuan pengajaran guru tidak sesuai, itu artinya jalan menuju
tercapainya tujuan akhir akan terhambat dan tidak tercapai. jadi, tercapainya
tujuan pengajaran akan menjadi awal tercapainya tujuan akhir dan tujuan
intermedier. mengenai hal apa yang harus disiapkan sebagai calon guru, tentunya
kita harus memahami dulu tujuan pendidikan dan tujuan pengajaran itu sendiri.
jika kita telah paham tentunya kita memiliki arah yang jelas dalam memberikan
pelajaran dan kita dapat menanamkan nilai-nilai kepada siswa dengan pemberian
pengalaman, mungkin bisa melalui model pembelajaran.
konsepsi pendidikan tersebut pada
hakikatnya sama karena sebenarnya tujuan kehidupan manusia adalah seputar
konsep tersebut. tujuan dalam agama saya rasa juga menjadi dasar terbentuknya
tujuan dalam pendidikan karena seperti yang anda tahu bahwa tujuan akhir
pendidikan merupakan landasan filosofis yang berasal dari pemikiran-pemikiran
terdahulu. saya rasa konsep tersebut tidak hanya ada pada agama Islam saja,
semua agama saya yakin juga mengenal konsep tersebut.
kedua,
mengenai hal tersebut saya tidak yakin jika konsep tujuan pendidikan berasal
dari buku yang anda baca. kami rasa lebit tepatnya konsepsi tersebut berasal
dari pemikiran-pemikira terdahulu yang mungkin tidak hanya berasal dari agama
Islam saja. karena sebenarnya konsep tersebut merupakan konsep tujuan secara
global.
-manusia
pembangunan merupakan manusia yang dapat mengaktualisasikan potensi yang ada di
dalam dirinya, mempunyai inisiatif, dan dapat memecahkan bermacam persoalan
yang terjadi. kita dapat menyimpulkan bahwa setiap pembangunan tidak hanya
berurusan dengan produksi atau distribusi barang-barang material, non material
juga dapat dikatakan sebagai pembangunan.
-manusia pancasilais adalah manusia yang memiliki pandangan hidupbyang diyakini, manusia pancasilais memandang bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Manusia pancasilais mengamalkan keseluruhan sila yang terdapat dalam pancasila seperti memiliki agama, mengakui persamaan derajat, memiliki solidaritas dan rasa cinta terhadap tanah air, mengakui bahwa setiap manusia nempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban, dan manusia yang bersikap adil terhadap sesama. Itulah yang dinamakan manusia pancasilais.
-manusia pancasilais adalah manusia yang memiliki pandangan hidupbyang diyakini, manusia pancasilais memandang bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan pedoman dalam menjalani hidup. Manusia pancasilais mengamalkan keseluruhan sila yang terdapat dalam pancasila seperti memiliki agama, mengakui persamaan derajat, memiliki solidaritas dan rasa cinta terhadap tanah air, mengakui bahwa setiap manusia nempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban, dan manusia yang bersikap adil terhadap sesama. Itulah yang dinamakan manusia pancasilais.
Jadi, pantas saja apabila tujuan pendidikan nasional ingin
membentuk semua orang menjadi manusia yang pancasilais dan manusia-manusia
pembangunan. Tetapi kenyataan di lapangan hal itu sulit sekali terjadi.
- manusia pembangunan adalah manusia yang memiliki ciri-ciri
manusia yang telah disampaikan di atas.
- manusia pancasila adalah manusia yang bisa menghayati dan
mengamalkan sila-sila pancasila.
jika dilihat dari ciri-ciri manusia pembangunan dan
sila-sila pancasila, secara umum sama saja. inti dari keduanya adalah manusia
yang mampu menempatkan dirinya menjadi rekan sesama manusia (sosial) sekaligus
menjadi hamba Tuhan pada saat yang bersamaan. jika kedua hal tersebut ada pada
diri seseorang secara utuh, bisa dikatakan orang tersebut merupakan manusia
pembangunan dan pancasilais, itu artinya pendidikan baik formal maupun yang
diajarkan oleh lingkungan bisa dikatakan berhasil.
Sebagai calon pendidik selain mengajar kita berkewajiban
membentuk anak didik kita nanti menjadi manusia pancasilais dan manusia-manusia
pembangunan, tetapi sebelum hal itu kita lakukan marilah kita terapkan terlebih
dahulu kepada diri kita masing-masing.
Jika kita berbicara tentang cara mencapai tujuan akhir
maupun tujuan intermedier, tentunya tidak lepas dengan norma, dimana norma di
sini adalah kurikulum.
kurikulumlah yang sampai saat ini menjadi "hambatan" dalam pencapaian tujuan.
Seperti yang kita ketahui, kurikulum di Indonesia sangatlah sering "berevolusi".
kurikulumlah yang sampai saat ini menjadi "hambatan" dalam pencapaian tujuan.
Seperti yang kita ketahui, kurikulum di Indonesia sangatlah sering "berevolusi".
Kurikulum memang menjadi salah satu penghambat dalam
pencapaian tujuan karena seringnya terjadi perubahan, belum maksimal kurikulum
yang satu sudah dirancang kurikulum yang lain. namun, tidak etis rasanya jika
kita menyalahkan si kurikulum. pemerintah merubah kurikulum tentunya melalui
pertimbangan yang matang. kurikulum diubah agar bangsa ini tidak tertinggal
oleh bangsa luar. dan tentunya untuk memperbaharui kekurangan pada kurikulum
terdahulu.
hambatan yang sering terjadi justru pada proses belajar mengajar yang kurang baik. contohnya guru yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya, yang bisanya hanya memberikan tugas dan menilai hanya sembarangan saja. jangankan tujuan akhir dan intermedier, tujuan pembelajaran saja sulit untuk tercapai.
hambatan yang sering terjadi justru pada proses belajar mengajar yang kurang baik. contohnya guru yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya, yang bisanya hanya memberikan tugas dan menilai hanya sembarangan saja. jangankan tujuan akhir dan intermedier, tujuan pembelajaran saja sulit untuk tercapai.
Untuk solusinya, jadilah guru yang profesional dalam
pengajar jangan sampai mengabaikan tujuan dari pengajaran itu sendiri. jika
guru bisa profesional dan terus menambah wawasan, kurikulum seperti apapun akan
bisa diterapkan di dalam proses belajar mengajar. jika guru dapat menguasai
kelas dan mampu memotivasi siswa dengan baik melalui model pembelajaran yang
menarik, siswa seperti apapun akan mudah dihadapi. jika sudah begitu, tujuan
pendidikanpun senantiasa perlahan akan mulai tercapai.
Ujian Nasional merupakan salah satu cara yang dilakukan
pemerintah dengan harapan mengetahui tingkat pemahaman siswa guna pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Namun tidak dipungkiri bahwa tingkat kecurangan
masih besar. Bukan dari pihak siswanya namun terkadang dari pihak sekolah
tempat belajar, karena takut malu bersaing dengan sekolah lain, serta
faktor-faktor lain yang menyertainya. Jadi dengan dilaksanakan ujian nasional
atau tidak sekalipun tidak dapat mengukur apakah tujuan pendidikan nasional
tercapai.
Tidak sepenuhnya tujuan akhir tersebut tercapai, alasannya
masih banyak siswa yang tidak mengaplikasikan apa yang mereka dapat dari
pengajaran ke dalam dunia nyata(pengaplikasiannya) hal ini menurut saya salah
satu alasan penguat tujuan akhir yang belum tercapai sepenuhnya.
Hal yang menyebabkan itu terjadi ada berbagai faktor, salah
satunya adalah fasilitas yang tidak memadai terutama untuk mereka yang berada
jauh dari pusat kota dan tidak tersentuh oleh fasilitas yang seharusnya mereka
dapat, ditambah lagi sumber daya dalam hal ini tenaga pengajar yang tidak
optimal dalam memberikan informasi atau pengajaran terhadap siswanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar