Rabu, 06 Maret 2013

Ringkasan Materi Hasil Diskusi Kelompok 1 Interaksi Belajar Mengajar



 Memilih menerapkan motivasi apa yang bagus untuk siswanya itu ada banyak. Ada motivasi guru terhadap siswanya dengan cara memberikan sugesti atau keyakinan atau kemantapan hati untuk memulai pembelajaran. Ada juga memberikan sebuah pencerahan lewat ceramah yang dapat meyakinkan siswanya untuk semangat belajar. Dan itupun tergantung bagaimana cara memperlakukan dan mengakrabkan siswanya. Juga pembawaan suasana hati siswa perlu diperhatikan, bisa saja siswa masih terbawa suasana yang tidak kondusif seperti kelelahan, pusing, dan hal lainnya. Hal itu bisa diatasi dengan cara memberikan penyegaran suasana lewat senam kecil, memberikan sebuah permainan pembelajaran unik yang dapat memicu siswa untuk belajar, dan pastinya mintalah pendapat dari siswa, baik itu tertulis maupun penyampaian lisan.
Tentu saja proses pembelajaran terbaik adalah saat siswa merasa nyaman saat mengalami proses belajar, sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik.
siswa diharapkan dapat menerapkan pelajaran yang telah didapatnya di sekolah untuk diaplikasikan kedalam kehidupannya sehari-hari.
Hubungan antara stimulus dan respon cenderung hal bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus, agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap. Ia juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasan dan perilaku seseorang. Namun, setelah Skinner mengemukakan dan mempopulerkan akan pentingnya penguatan (reinforcemant) dalam teori belajarmya, maka hukuman tidak lagi dipentingkan dalam belajar.
Dalam pelajaran PKN kita diharapkan menjadi orang yang berprilaku baik, bukan hanya nilai tetapi aplikasi dari pelajaran tersebut harus diterapkan dalam diri siswa.
Model yg paling tepat menurut kami adalah model pendekatan andragogy, karena model ini menggunakan metode siswa yg aktif dlm proses pembelajarn sedangkan guru hanya sebagai fassilotator saja
Dengan memberikan tugas rumah kepada siswa akan membantu mengatasi masalah waktu dalam proses pembelajaran.
Resistensi diambil dari serapan bahasa inggris "Resistance" yang berarti "Ketahanan" atau "Kekebalan". Dan Subversi itu maksudnya gerakan dalam usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah diluar hukum undang-undang. Jadi, kalau subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan itu. Teori sibernetik ini tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. Dan yang pasti, teori sibernetik lebih mengutamakan belajar sebagai mengolah informasi.
Tujuan belajar adalah suatu hasil belajar yang ingin dicapai melalui proses belajar mengajar. Setelah seorang guru merumuskan tujuan belajar, barulah tugas guru melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa antara kekuatan stimulus dan respon hanyalah bersifat sementara. Sebagai contoh: seorang guru memberikan rangsangan agar siswa mau membaca, ketika guru memerintahkan untuk membaca saat proses pembelajaran siswa mungkin akan melakukan apa yang diperintahkan saat itu akan tetapi bisa jadi setelah proses pembelajaran berakhir ada siswa yang malas dalam membaca.
Stimulus harus sering diberikan agar si pembelajar dapat merespon setiap stimulus yang diterima. Jika hal itu dilakukan terus-menerus diharapkan makna belajar yang sesungguhnya dapat dirasakan oleh si pembelajar.
Faktor psikologis dalam belajar yang di kemukakan oleh Thomas F. Station yang meliputi motivasi, organisasi, kosentrasi, reaksi, pemahaman, dan ulangan atau pengulangan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Sebagai contoh:  seorang guru yang melalukan ekperimen terhadap telur dan air garam. Ketika guru memulai mengerjakan eksperimen murid mulai bekosentrasi memperhatikan, kemudian ketika telur yang di masukan kedalam air garam mengapung siswa mulai bereaksi terhadap hasil eksperimen, setelah itu siswa mampu mengorganisasikan dalam air mana telur dapat mengapung, setelah prose itu berlangsung siswa dapat memahami dengan membuat simpulan bahwa telur akan mengapung dalam air yang berkadar garam tinggi. Setelah eksperimen selesai barulah guru mengadakan ulangan guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman yang mereka terima.

Cara yang efektif agar siswa tidak lupa dengan  pembelajaran yang mereka peroleh yaitu, setiap guru melakukan apersepsi guru membahas kembali pelajaran minggu sebelumnya untuk mengantarkan pelajaran selanjutnya.
Wujud instrument perubahan prilaku yang bersifat verbalitistis adalah  bentuk penilaian berupa tes lisan . misalnya dalam tes kemampuan mengungkapkan pendapat secara lisan  atau berpidato.
Dengan menggunakan metode yang tepat pada saat proses belajar maka akan memberikan hasil belajar yang baik, selain metode yang menentukan suksesnya proses belajar adalah kondisi, dengan menciptakan kondisi belajar yang baik akan memberikan suasana nyaman saat proses belajar mengajar berlangsung. Kedua unsur tersebut adalah satu kesatuan yang saling terkait. Jika keduanya dapat dikombinasikan dengan tepat maka akan meningkatkan efesiensi belajar.
Ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental adalah adanya perubahan mental siswa berupa kondisi jiwanya. Misalnya ada seorang siswa yang awalnya tidak berani dalam berbicara di depan kelas, ketika dia berlatih terus-menerus maka mentalnya terbentuk untuk berani berbicara di depan kelas.
Wujud konkrit dapat dilihat dari kemampuan yang ditunjukkan pada saat berinteraksi di dalam kelas, mampu berbicara, menulis, menyimak, serta membaca dengan baik.
Sedangkan wujud tidak kongkrit adalah berupa sikap saat berada didalam kelas, apakah si siswa bersikap sesuai dengan nilai yang diharapkan atau tidak setelah pemberian stimulus diberikan.

3 komentar:

  1. Maulida Astuti
    Nim A1B110023
    Saya ingin bertanya mengenai motivasi di sekolah. Menurut kelompok, motivasi yang bagaimana yang sebaiknya diberikan kepada murid agar murid aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut pengalaman saya, setelah guru selesai memberikan materi dan menanyakan kepada murid apakah ada yang ditanyakan atau guru bertanya paham atau tidak, seringkali murid hanya diam, apalagi saat pembelajaran di siang hari misalnya pukul 12.00. Nah, menurut kelompok motivasi yang bagaimana yang sebaiknya diberikan kepada murid?

    BalasHapus
  2. Mahmudi Ramadhani(A1B109014)

    saya mencoba menanggapi pertanyaan dari Maulida Astuti

    perlu ada variasi teknik atau metode pembelajaran. adalah salah satu teknik belajar sambil bermain

    BalasHapus
  3. Muhammad Zainal Abidin
    A1B110030

    saya akan menanggapi pertanyaan dari saudara Lida. Pembelajaran di siang hari seharusnya dilakukan dengan enjoy dan asyik. Guru harus lebih interaktif kepada anak muridnya dan bukan hanya duduk ditempat saja. Pembelajaran bisa dilakukan dengan metode bermain. Bisa juga murid diajak keluar kelas untuk mencari tempat yang lebih nyaman misalanya. Namun masih dalam pengawan guru.

    BalasHapus